Kamis, 03 Mei 2012

Kisah Sukses Warren Buffet


Kisah Sukses Warren Buffet

Bila saja tujuh keajaiban dunia bisa ditambah dan tidak hanya terdiri dari karya arsitektur, tapi juga orang, maka Warren Buffett boleh diusulkan sebagai salah satunya. Bayangkan saja, dalam sekitar 29 tahun, ia bisa meroketkan modalnya dari 100 dolar AS menjadi 57,4 miliar dolar AS padaMei 1999. Forbes, majalah ekonomi kelas dunia, pada 2005 menempatkan Buffett sebagai pengusaha terkaya kedua di dunia setelah William Gates alias Bill Gates pemilik Microsoft. Jika kekayaan Gates 46,5 miliar dolar AS, maka Buffett 44 miliar dolar AS.Keping-keping uang Buffett diperoleh dari keuntungan sesudah membeli perusahaan-perusahaan terdaftar di pasar modal yang dapat diakses setiap investor. Karena itu pria kelahiran 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska yang sudah secara total berkecimpung di bursa, boleh disebut sebagai salah seorang ikon pasar modal. Perjalanan karier suami almarhumah Susan Buffett di pasar modal sungguh panjang. Setelah menempuh studi untuk mendapat gelar master di Columbia Graduate Business School, pada 1951-1954, Buffett bekerja sebagai salesman investasi di Omaha. Sesudah itu, pria yang mendapat gelar kehormatan The Sage of Omaha (Orang Pandai dari Omaha) dari warga Kota Omaha, pindah ke New York untuk bekerja sebagai analis sekuritas di Graham-Newman Corporation. Buffett tak lama bekerja di perusahaan milik Benjamin Graham, salah seorang yang dianggap Buffett sebagai maha guru pasar modal. Sebab pada 1956-1969 bermodalkan US$ 100 dia mengelelola dana milik orang-orang kaya Nebraska di Omaha. Perusahaan investasi yang sukses itu akhirnya dijual dan dibubarkan. Para investornya tersenyum puas karena rata-rata mengantongi keuntungan 30,4 persen per tahun. Di tengah menjalankan fungsi sebagai manajer investasi itu, pada 1965 Buffett membeli Berkshire Hartaway. Perusahaan yang bergerak di bidang tekstil ini, dijual oleh pemiliknya karena pendapatannya terus merosot. Buffett menjadikan perusahaan tersebut kendaraan dalam setiap saham perusahaan lain. Di tangan Buffett, perusahaan itu terus meroket. Selama lebih dari 34 tahun para pemegang saham memperoleh tingkat pengembalian tahunan sekitar 24,7 persen. Artinya, siapa saja yang menanam 10 ribu dolar AS pada 1965, maka nilai kekayaannya menjadi 51 juta dolar AS pada 1999. Luar biasa.Dua guruWarren Buffett mengaku mengagumi pula, selain Benjamin Graham, Philip Fisher. Dua orang yang dianggap sebagai maha guru oleh Buffett memiliki karakter investasi yang berbeda. Graham lebih dikenal dengan strategi investasi nilai. Saat memilih saham, Graham selalu mendasarkan pada analisis fundamental keuangan perusahaan dan strategi diversifikasi. Artinya, Graham menekankan pada kriteria kuantitatif, selalu mencari saham yang harga pasar jauh di bawah harga wajar. Sebaliknya, Philip Fisher lebih menekankan pada kriteria kualitatif. Menurut Fisher, sebelum membeli saham sebuah perusahaan, lihat dulu tim manajemen pengelolanya, bagaimana cara perusahaan tersebut dikelola. Buffett melihat, ada kesamaan dari kedua orang pakar tersebut. Keduanya sukses dan sama-sama berpikir jangka panjang untuk setiap investasi. Graham misalnya menganjurkan agar investor memilih saham yang layak dipegang, meski pun pasar saham mendadak tutup besok. Sedangkan Fisher memberi contoh lewat cara dia memegang saham Texas Instrument, yang dibeli sejak awal perusahaan tersebut melakukan private placement. Nah, Buffett sang brilian, mencoba menggabung strategi Graham dan Fisher. Sebelum menentukan pilihan, dia akan meriset perusahaan tersebut habis-habisan, mulai dari sisi bisnis, manajemen, finansial dan pasar. Dengan dasar riset tersebut Buffett mengerti benar tentang perusahaan-perusahaan yang hendak dibelinya. Belilah perusahaan sederhana dan mudah dipahami. Kinerja masa lalunya konsisten dan memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan, pesannya kepada para investor. Pakem investasi itu diterapkan oleh Buffett ketika membeli saham Coca-Cola, Gillete, dan Walt Disney. Coca-Cola perusahaan yang paling disukai oleh Buffett, karena memiliki merek dagang yang sangat kuat dan menguasai pangsa pasar dominan. Ketiga korporasi andalan Buffett memang bernasib sial pada 1998. Tapi, itu bukan berarti habis. Waktu memilih Coca-Cola, Buffett bukan tidak melihat bahwa akan ada pesaing yang muncul kemudian. Justru ia berasumsi, dengan munculnya produk baru, maka para pemasar Coca-Cola akan semakin gencar memasarkan produknya. Minimal akan mempertahankan pangsa pasar. Selain itu, manajemen keuangan akan mampu mengoptimalkan laba. Inti dari semua itu, Buffett lebih berpikir tentang investasi jangka panjang, pada saham-saham perusahaan yang produknya dikenal dengan baik. Alasan itu pula yang membuat ia tidak pernah mau membeli saham Microsoft. Padahal semua orang kini melihat ekspansi Microsoft di dunia ini. Ketergantungan pengguna komputer terhadap Microsoft begitu tinggi, barangkali mirip dengan apa yang dilakukan Coca-Cola. Tapi sekali lagi, meski pun Bill Gates pemilik Microsoft adalah sahabat dekat Buffett, tapi ia tak berminat membeli saham Microsoft. Buffett tak memahami produk tersebut. Perlu dicatat juga, Buffett tidak pernah menerapkan prinsip beli saham, tapi membeli bisnis (buying a business not share). Misalnya, terhadap Coca-Cola yang jatuh pada 1998-1999, ia tetap bersandar pada tren jangka panjang. Menurut asumsinya, setelah penurunan itu Coca-Cola bukan hanya akan memperbaiki kinerjanya. Kondisi mutlaknya, manajemen harus memenuhi tiga syarat. Pertama, mereka harus rasional. Kedua terbuka kepada pemegang saham. Ketiga, menolak untuk meniru praktik dan kebijakan manajemen perusahan lain, tanpa memedulikan kesesuaian nalar. Sikap berpikir jangka panjang itu pula yang membuat ia kerap melawan apa yang terjadi di pasar. Menurutnya pasar muncul setiap hari dan menawarkan pada harga berapa Anda membeli dan menjual. Harganya berubah-ubah tak menentu. Pasar bertugas melayani Anda bukan membimbing Anda. Dompetnya dan bukan kearifannya yang Anda butuhkan, katanya suatu saat. Kejutan-kejutan bukan hanya ditunjukkan Buffett lewat model investasinya di pasar modal. Itu juga terjadi dalam kehidupan pribadinya. Beberapa pekan lalu, kita dibuat tercengang dengan keputusannya untuk menyumbangkan 85 persen kekayaan, sekitar 34 miliar dolar AS kepada yayasan milik Bill Gates sahabatnya. Keputusan itu didasarkan atas pesan Susan sebelum wafat dua tahun lalu. Berikan sebagian kekayaan kita kepada publik. Cara Buffett Memilih Saham Kemampuan Warren Buffett memilih saham yang bernilai di bawah harga pasar, merupakan bukti hidup yang mengagumkan. Beberapa ahli mengatakan, kemampuan itu sekaligus menjadi bukti kegagalan teori akademis yang meyebutkan bahwa pasar bersifat efisien. Artinya harga saham berkait erat dengan informasi yang beredar di publik tentang perusahaan terkait. Menurut Buffett, pasar kerap salah menentukan harga. Pasalnya harga pasar kerap ditentukan oleh emosi para investor. Padahal emosi para investor bersifat jangka pendek, sementara dalam jangka panjang pasar justru akan mengikuti fundamental perusahaan. Lantaran itu seperti ditulis Robert G Hagstroom Jr dalam The Warren Buffett Portfolio (1999), Buffett lebih memilih fokus kepada beberapa saham ketimbang harus menyebar investasi ke banyak saham perusahaan. “Pilih beberapa saham yang kemungkinan besar akan menghasilkan tingkat pengembalian di atas rata-rata dalam jangka panjang. Pusatkan investasi Anda pada saham-saham tersebut. Kuatkan mental Anda dari godaan fluktuasi harga pasar. Begitu penjelasan Buffet dalam buku tersebut. Persoalannya bagaimana investor harus menentukan saham pilihannya. Yang dilakukan Buffett sebelum menentukan pilihan berpatokan pada empat prinsip: bisnis, finansial dan pasar. *. Buffett selalu membeli perusahaan yang bisnisnya sederhana dapat dipahami. Perusahaan memiliki kinerja masa lalu yang konsisten dan juga memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan. Dasar inilah yang membuat Buffett tidak mau masuk ke Microsoft. Jika Anda tak memahami bisnis suatu perusahaan, Anda tak dapat membuat penilaian rasional terhadap nilai investasinya. Selain itu, manajemen perusahaan harus memiliki tiga persyaratan, yaitu harus rasional, terbuka kepada pemegang saham, tidak meniru manajemen perusahaan lain dan harus mengalokasikan uang perusahaan ke investasi yang memiliki nilai tambah bagi pemegang saham. *. Buffett akan membeli perusahaan yang tingkat pengembalian ekuitas (ROE) bagus, bukannya pendapatan per saham. Selisih laba mesti tinggi dan setiap dolar yang ditahan oleh perusahaan, perusahaan dapat menciptakan minimal sedolar nilai pasar perusahaan. *. Buffett hanya membeli saham jika harganya menarik. Maksudnya, adalah saat harga saham jatuh ke bawah harga wajar hasil analisis, dengan dasar perusahaan itu beroperasi terus dan sehat. Selisih harga pasar dan harga wajar ini berfungsi sebagai marjin aman (margin of safety), yang dapat mengurangi kerugian karena salah hitung. Marjin ini juga jadi salah satu sumber keuntungan jika saham kembali ke harga normal Ingins sukses seperti Warren Buffet? 

Kamis, 22 Oktober 2009

Forex Trading Training - The Edge That's a Must

If you are a new or long time investor you always need the latest forex trading training. The most talked about investment around town today is forex or foreign exchange. The profits can be substantial, as long as you know what you are doing. I hear a lot of people ask "How do I know for sure you can make a long term income out of this?"

The truth is that it is possible to make this a long term income; you just need the latest forex trading training. There is nothing worse then investing money into a trade that you don't feel confident in. Most people make un-educated trades, or they aren't basing their trades on the correct information. So to prevent this you need to slow down and take another approach.

As an investor, having the latest forex trading training is the first step to determining a trade. What currency pairs should I trade? This is a basic thing we should all know as traders. What are good times to be in the currency market? This can sometimes be hard to find out. Should I trade on the dreadful Fridays? Before you make trades you need to get a lot of these questions taken care of because after all, having so many questions about countless things that can affect your trades! Now what can you do about this dilemma? Wait a minute, that training I was talking about!

I have done a fair share of forex trading training myself, and if you want to do well at it, you need to constantly be training, that's right, constantly be training. Training is the key to becoming an expert. In order to do something well, you have to know your stuff like the back of your hand. The reason people become successful or do well is by knowing their stuff. Who would you think is going to be a more successful person? The average trader that knows enough to get by, or the trained trader, that has trained tactical skills that make his trades very profitable. That's right; the trained trader is bringing home the higher profits.

Now I want you to stop and invest some time into forex trading training. There are all kinds of little things that you can take a long time to figure out, where it would save a lot of time and money if it were taught to you. Why spend years learning from mistakes, when you can learn secrets of the market. Feel more confident about your trades, get the results you want out of your trades, and make the bank!! Be serious about your trades and take your profits to the next level with the latest training!!

If you want the best Forex Trading Tutorial out there, you simply can not miss the opportunities you will learn about in this guide. Others profess to be the best, but the proof is in the pudding. Get your guide while they last.

Jumat, 16 Oktober 2009

Manajemen Keuangan (Modal)

Ketika melakukan trading Forex, anda harus tahu bagaimana menempatkan modal anda dengan benar; bagaimana menghitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk sebuah deal agar mendapatkan perolehan yang mencukupi, dan jika sampai mengalami kerugian, tidak kehilangan semua setoran anda.

Untuk mencapai tujuan tersebut ada metode manajemen modal (manajemen uang) khusus:

* Kekurangan manajemen modal. Kebanyakan trader ketika melakukan pembukaan posisi, tidak menghitung terlebih dahulu jumlah dana yang akan digunakan, ataupun memperkirakan potensi perolahan, atau menghitung potensi kerugian. Ini adalah salah satu taktik, tetapi jika modalnya tidak terlalu besar, maka setelah beberapa deal yang kurang beruntung, modal tersebut akan hilang seluruhnya.

* Banyak kontrak. Ketika melakukan beberapa pembukaan posisi di pasar Forex dengan alat yang berbeda, seorang trader dapat meraup perolehan yang besar, sebagai contoh EURUSD dan EURGBP, khususnya jika harganya menuju ke arah yang benar. Tetapi perolehan dan juga kerugiannya bisa sangat besar.

* Jumlah tetap. Tergantung pada jumlah dana yang tersedia, seorang trader memutuskan tentang seberapa besar resiko yang akan dipertaruhkan ketika membuka satu posisi atau lainnya. Trader selanjutnya tidak akan melebihi jumlah yang telah ditetapkan sendiri ketika melakukan deal.

* Suku bunga modal tetap.Metode ini mirip metode sebelumnya tetapi dengan sedikit perbedaan yaitu trader menentukan suku bunga modal, dan bukan jumlah.


* Hubungan antara keuntungan dan kerugian. Anda perlu sekali melacak statistik anda sendiri terhadap semua operasi (jumlah kerugian, keuntungan dan hubungan di antara keduanya). Ketika anda melihat hubungan/korelasi di antara mereka, maka anda dapat menerapkan apa yang telah anda pelajari di dalam trading.

* Persilangan rata-rata pergerakan kurva modal. Kebanyakan orang telah paham dengan rata-rata yang bergerak, yang dapat bertindak sebagai sinyal untuk memasuki pasar atau meninggalkannya. Menurut metode ini, rata-rata yang bergerak (pendek dan panjang) digunakan untuk memperkirakan hasil deal. Jika kurva pendek berada di atas kurva panjang, maka posisi bisa dibuka dan akan menguntungkan. Namun jika kurva tersebut berada di bawah kurva panjang, maka lebih baik untuk menunggu sebentar.

Memilih salah satu metode manajemen modal untuk melakukan trading Forex dapat membantu anda menggunakan uang anda dengan tepat di pasar dan membantu anda meraup keuntungan. Metode manajemen modal digunakan untuk membuka posisi.

Apakah Forex itu

Pasar Forex adalah pasar uang internasional. Sebutan Forex adalah berasal dari kegiatan pertukaran mata uang asing: FOReign EXchange, atau FOREX, untuk singkatnya. Forex adalah salah satu dari pasar keuangan termuda dan muncul sejak tahun 1970an. Dikarenakan volume pasar uang yang sangat besar, Forex adalah pasar yang paling berkembang secara dinamis.

Rotasi trading harian Forex bisa mencapai 4 triliun USD, yaitu 30 kali lipat lebih besar daripada volume pasar saham di US. Seperti pasar lainnya, Forex memperdagangkan berbagai macam barang. Dalam hal pasar uang, barang-barang ini terdiri dari mata uang asing nasional. Secara fundamental, nilai tukar mata uang ditentukan oleh institusi pemerintah dan juga perusahaan komersial di seluruh dunia yang perlu mengkonversi mata uang untuk diperdagangkan di luar negeri. Perdagangan ini menyusun 5% dari volume rotasi pasar uang secara umum. 95% lainnya berasal dari perdagangan spekulatif para trader yang mencoba memperoleh keuntungan dari membeli dan menjual mata uang dengan nilai tukar yang fluktuatif. Fitur pasang uang yang sangat penting adalah kestabilannya.

Bahaya pasar keuangan yang paling utama berasal dari penurunan secara tiba-tiba, atau ketika indeks saham kolaps. Namun, tidak seperti pasar saham, pasar Forex tidak turun. Ketika saham mengalami penurunan, berarti kehancuran akan datang. Tetapi jika nilai dolar turun, ini berarti bahwa mata uang lain menjadi lebih kuat.

Mari kita lihat contoh mata uang yen berikut. Dalam beberapa bulan pada akhir tahun 1998, harga mata uang yen turun sebesar 25% terhadap dolar. Pada hari tersebut, penurunan nilai mata uang USD diukur sepersepuluh persen. Namun, penurunan USD, seperti pada mata uang lainnya, tidak dapat menyebabkan pasar uang hancur, dan trading akan terus berlanjut sebagaimana biasa. Ini adalah kunci dari kestabilan pasar, yang juga berlaku bagi bisnis. Mata uang adalah alat perdagangan yang paling likuid dan aman.

Para spekulator memiliki minat yang sangat besar pada mata uang yang likuid atau dasar. Sekarang ini, lebih dari 85% dari semua transaksi adalah dalam mata uang dasar, seperti berikut: Dollar Amerika (USD), Yen Jepang (JPY), Euro (EUR), Poundsterling Inggris (GBP), Frank Swiss (CHF), Dolar Kanada (CAD) dan Dolar Australia (AUD).

Sangat penting untuk mengetahui bahwa perdagangan mata uang adlaah pemahaman terhadap sistem notasi nilai tukar mata uang. Sistem ini sangat sederhana jika anda mengingat bahwa semua pasangan mata uang dicatat dengan cara yang sama. Dua simbol mata uang terdapat pada kedua sisi tanda garis miring “/”. Korelasi dari biaya satu sama lainnya menyatakan nilai dari pasangan mata uang tersebut: EUR/USD (nilai tukar Euro ke Dolar Amerika), GBP/USD (nilai tukar Poundsterling Inggris ke dolar Amerika), USD/JPY (Nilai tukar dolar Amerika ke Yen Jepang), dan seterusnya.

Ketika menentukan simbol pasangan mata uang, tanda garis miring (“/”) biasanya tidak ada dan ditulis notasi pasangan mata uangnya: EURUSD, GBPUSD, USDJPY.

Konsep operasi pasar uang sebenarnya cukup jelas: Anda mendapatkan keuntungan dari pergerakan salah satu nilai tukar mata uang terhadap pergerakan nilai tukar mata uang lainnya. Seluruh pasar mata uang terdiri dari nilai tukar pasangan mata uang, dimana satu mata uang mencerminkan biaya relasional dari salah satu mata uang nasional terhadap mata uang nasional lainnya. Sebagai contoh, ketika orang mengatakan bahwa untuk 1 euro mungkin sekali mendapatkan 34 sen, maka ini berarti bahwa pasangan nilai tukar mata uang EUR/USD sama dengan 1,3400.


Sumber:instaforex.com